Senin, 03 November 2014

PROPOSAL KAMPANYE ANTI KORUPSI



I.  Mengapa harus ada Aktifitas ini????

“Korupsi” berasal dari bahasa Inggris, yaitu corrupt, yang berasal dari perpaduan dua kata dalam bahasa latin yaitu com yang berarti bersama-sama dan rumpere yang berarti pecah atau jebol. Istilah “korupsi” juga bisa dinyatakan sebagai suatu perbuatan tidak jujur atau penyelewengan yang dilakukan karena adanya suatu pemberian. Dalam prakteknya, korupsi lebih dikenal sebagai menerima uang yang ada hubungannya dengan jabatan tanpa ada catatan administrasinya. Pengertian “korupsi” lebih ditekankan pada perbuatan yang merugikan kepentingan publik atau masyarakat luas untuk keuntungan pribadi atau golongan.
Mengapa penyelesaian korupsi di negeri ini tiada akhir seakan berputar-putar yang akhirnya menjadi kasus yang tidak dapat diselesaikan bagai benang ruwet ???
Jawabnya mudah saja karena korupsi sudah sedemikian mendarah-daging,  berurat-berakar, dan menggurita  yang terjadi hampir di semua sendi kehidupan negeri ini mulai dari pusat sampai ke daerah. Sehingga diakui atau tidak pada akhirnya korupsi seakan sudah melekat menjadi suatu bagian dari budaya bangsa. Jika hal ini dibiarkan maka akan terjadi ketidakstabilan dalam negeri, ketimpangan sosial dan menjadikan Indonesia menjadi negara yang vulnerability dan mudah untuk diserang oleh Negara lain.
Lalu bagaimana memberantas korupsi? Siapa yang akan dijadikan sasaran? Siapapun berpotensi melakukan korupsi, maka menjadi penting untuk tidak hanya fokus pada orang-orang di pemerintahan dalam memutus lingkaran korupsi. Korupsi dapat terjadi karena dua hal, pertama sistem yang ada sudah korup sehingga membuat siapapun di dalam sistem itu walapun tidak secara langsung melakukan korupsi namun menjadi bagian dari sistem yang korup dan kedua yaitu adanya peluang untuk melakukan korupsi.
Dengan melakukan kampanye yang dilakukan oleh masyarakat dan untuk masyarakat adalah salah satu peluang dalam strategi pemberantasan korupsi. Pada tahun 2007, KPK menggunakan icon group slank untuk mengkampanyekan anti korupsi. Dan bentuk kampanye ini tidak mengundang resistensi dan perlawanan dari berbagai pihak dan bahkan dapat menyentuh ruang lingkup yang lebih luas.
Dengan melawan korupsi dalam kemasan hiburan akan cenderung lebih diterima oleh masyarakat dan dapat menggerakkan masyarakat.


Tujuan diadakannya aktifitas ini adalah:
1)     Membangun sistem integritas untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk anti korupsi
2)     Memobilisasi atau menggerakkan masyarakat sejak usia dini untuk saling mengingatkan dan mengkampanyekan anti korupsi

III.  Permasalahan & Potensi di masyarakat

Permasalahan yang muncul di masyarakat adalah:
  • Presepsi masyarakat bahwa korupsi adalah hal biasa dan sudah menjadi budaya
  • Kurangnya kesadaran publik untuk berbudaya dan bersikap anti korupsi
  • Upaya pemberantasan korupsi saat ini lebih banyak pada aktifitas advokatif dan kuratif
  • Kaum muda sebagai generasi penerus dan pegawai pemerintahan di hari depan jarang tersentuh dengan ajakan dan pendidikan anti korupsi
  • Korupsi yang menjadi tata cara sehari-hari yang meluas menjadi perangkap etis bagi para reformis potensial seperti aktivis dan mahasiswa.
  • Terdapat kaitan (yang mungkin tidak disadari) antara pelaku korupsi di lembaga negara dengan unsur masyarakat yang seharusnya menjadi “watch-dog” seperti media massa, lembaga riset dan universitas, organisasi kemasyakatan, dan asosiasi professional. Para peneliti, misalnya, sering mendapat proyek dari lembaga negara,sehingga mengurangi daya kritis mereka. Organisasi masyarakat sering menjadi komoditas politik yang berharga secara finansial.


IV.   Strategi Pemberantasan Korupsi
Dalam Renstra KPK strategi-strategi yang digunakan untuk memberantas korupsi adalah:

1. Pembangunan Kelembagaan
Tujuan yang ingin dicapai oleh strategi pembangunan kelembagaan ini adalah terbentuknya suatu lembaga Komisi Pemberantasan Korupsi yang efektif.
2. Penindakan
Tujuan yang ingin dicapai oleh strategi penindakan ini adalah meningkatnya penyelesaian perkara tindak pidana korupsi. Langkah ini adalah langkah advokatif dan sering digunakan oleh lembaga-lembaga anti korupsi dalam memeberantas korupsi. Strategi ini lebih fokus pada level peradilan dan merupakan wilayah yang beresiko tinggi untuk disentuh oleh publik secara luas.
3. Pencegahan
Tujuan yang ingin dicapai oleh strategi pencegahan ini adalah terbentuknya suatu sistem pencegahan tindak pidana korupsi yang handal. Dalam strategi ini pihak yang lebih banyak dilibatkan adalah pemerintah, penegak hukum, legislative, LSM, komisi pengawasan dan tidak melibatkan publik umum, seperti peningkatan efektifitas sistem pelaporan kekayaan, penyelenggara Negara, penyusunan sistem pelaporan gratifikasi dan sosialisasi, penyusunan sistem pelaporan pengaduan masyarakat dan sosialisasi.
4. Penggalangan keikutsertaan Masyarakat
Tujuan yang ingin dicapai oleh strategi penggalangan keikutsertaan masyarakat ini adalah terbentuknya suatu keikutsertaan dan partisipasi aktif dari segenap komponen bangsa dalam memberantas korupsi. Dan hal ini yang akan diperkuat dalam aktifitas kampanye anti korupsi dan penggerakan masyarakat seperti skema yang ditunjukkan pada gambar berikut ini. Dalam strategi ini, yang merupakan objek, pelaku dan pihak-pihak yang terlibat adalah multi-stakeholder yaitu masyarakat umum, ormas, akademisi, pemerintah dan LSM. Dengan metode kampanye dalam bentuk music dan hiburan maka, semua elemen dapat terlibat dan bergerak.

V.     Rangkaian Kegiatan
Rancangan Rangkaian kegiatan creative to campaign anti corruption.

1)     Pemutaran film dan diskusi anti korupsi
Target                         : Mahasiswa di setiap BEM
Tanggal Pelaksanaan            :           Mei 2014
Tempat                       : Kampus STKIP Nurul Huda Sukaraja

2)     Ajang “Be sportive, creative and anti corruption
Berisi rangkaian perlombaan dengan target SD, SMP dan SMA dengan tujuan menanamkan kepada mereka anti korupsi dan mendorong mereka aktif mengkampanyekan anti korupsi kepada lingkungan sekitarnya. Berikut rangkaian perlombaannya

a)     Lomba menggambar poster anti korupsi dengan tema NO CORRUPTION
Target peserta           : SMP dan SMA se OKU Timur
Tanggal Pelaksanaan :          Mei 2014

b)     Lomba Pidato Anti Korupsi
Target peserta           : SMP dan SMA se OKU Timur
Tanggal Pelaksanaan :          Mei 2014
c)      Lomba penulisan scenario film anti korupsi
Target Peserta : Siswa SMA
Tanggal Pelaksanaan :          Mei 2014
Metode:
Perlombaan ini diberikan waktu     Mei 2014 untuk dapat menuliskan scenario. Lalu berkas scenario dikumpulkan ke panitia untuk diseleksi.
Hadiah:
-          Beasiswa
-          Skenario ini direalisasikan menjadi sebuah film
-          Piagam dan piala


d)     Lomba menulis surat anti korupsi yang ditujukan kepada orang tua dan pemerintah
Target Peserta                         : Siswa SD   
Tanggal Pelaksanaan                          :        Mei 2014
Hadiah:
- Beasiswa
- Hasil tulisan terbaik akan di published di media massa
- Surat pasti akan disampaikan kepada pemerintah
- Piagam dan piala pemenang

DANA YANG DIBUTUHKAN

LOMBA
JUARA I
JUARA II
JUARA III
PIALA
TOTAL
Lomba menggambar poster anti korupsi
150.000
100.000
75.000
100.000
425.000
Lomba Pidato Anti Korupsi
200.000
150.000
100.000
100.000
550.000
Lomba penulisan scenario film anti korupsi
150.000
100.000
75.000
100.000
425.000
Lomba menulis surat anti korupsi
100.000
75.000
50.000
100.000
325.000
JUMLAH
1.725.000



DANA MASUK DARI PENDAFTARAN

LOMBA
BIAYA
PESERTA
JUMLAH
Lomba menggambar poster anti korupsi
10.000
50
500.000
Lomba Pidato Anti Korupsi
15.000
50
750.000
Lomba penulisan scenario film anti korupsi
10.000
50
500.000
Lomba menulis surat anti korupsi
10.000
50
500.000
JUMLAH
2.250.000

Tidak ada komentar: