Minggu, 17 Mei 2015

EVALUASI PELAKSANAAN DIKLATSAR BANSER WAYKANAN


1.       Tingginya animo sahabat Banser senior untuk berpartisipasi dalam kegiatan Diklatsar patut diapresiasi. Tetapi juga harus dievaluasi dengan banyaknya kehadiran tersebut sehubungan berkaitan dengan persoalan konsumsi, dan ketidakmampuan panitia memberikan logistik lain seperti rokok, kopi dan uang lelah untuk pengganti transportasi. Saran per 10 calon peserta untuk Diklatsar selanjutnya didampingi 1 senior.
2.       Panitia tidak mengenakan tanda khusus sehingga tidak bisa membedakan mana panitia bekerja dan yang tidak. Pada Diklatsar selanjutnya, panitia sebaiknya menggunakan tanda pengenal untuk menghindari hal tidak diinginkan, bisa ID Card atau kaos bertuliskan instruktur/pelatih.
3.       Uang pendaftaran Rp100.000 dengan tambahan beras tidak memberatkan dengan fakta jumlah peserta yang hampir sama dengan peserta pada Diklatsar IV di Pakuanratu dan Diklatsar VI di Rebangtangkas, karena itu patut dipertahankan dan jika mungkin dinaikan dengan uraian: “biaya kaos, tanda pengenal peserta, kartu tanda anggota, foto, sertifikat, konsumsi, pengisian”.
4.       Belum ada koordinator alumni Diklatsar berikut buku alumni yang berpotensi menyusahkan koordinasi, baik oleh pengurus PC GP Ansor, Satkorcab maupun antar alumni. Saran, pada Diklatsar selanjutnya, perlu dibuat buku alumni dan ditunjuk koordinator alumni Diklatsar.
5.       Banyaknya kader keluar masuk tanpa identitas (berpakaian preman) menyebabkan kerawanan tersendiri, demikian juga fungsi bagian logistik dalam mengontrol barang yang kurang optimal mengakibatkan panitia kehilangan sejumlah barang, seperti palu. Saran, pada Diklatsar mendatang sebaiknya urusan logistik diserahkan pada satu Satkoryon sesuai lokasi tempat kegiatan Diklatsar berlangsung atau dibentuk satuan khusus untuk mengawasi barang/peralatan.
6.       Bagian administrasi/sekretariat “kedodoran” karena minimnya SDM sehingga mengakibatkan ada pekerjaan rumah (PR) harus diselesaikan seperti piagam penghargaan bagi pihak-pihak yang telah membantu, sertifikat asisten pelatih dll. Saran, pada Diklatsar selanjutnya disiapkan SDM untuk menangani keperluan administrasi, template sertifikat dan hal lain yang mempermudah kesekretariatan.
7.       Belum optimalnya penyebaran dan penarikan proposal yang dibuat membuat “pendapatan” kurang optimal. Saran, pada Diklatsar mendatang, SDM terkait dengan penggalangan dana bisa dioptimalkan. Setiap anggota GP Ansor/Banser bertanggungjawab mencari dana untuk membesarkan organisasi melalui kegiatan, satu diantaranya Diklatsar. Setiap sahabat yang menyebarkan proposal harus terdata jelas membawa proposal untuk siapa dan akan menariknya kapan untuk memantau hasil kinerja (pendapatan) dari proposal. Kader GP Ansor/Banser harus memperluas networking untuk mempermudah mencari pendapatan dari penyebaran proposal dalam konteks bergiat untuk organisasi.
8.       Materi pelatihan belum terjadwal rinci. Ini mengakibatkan instruktur kurang istirahat karena harus menunggu untuk mengisi materi selanjutnya yang seolah-olah tidak terduga. Selain itu, masih ada pemateri dari luar yang berdasarkan perintah pusat tidak perlu digunakan karena menambah beban materi. Saran, jadwal yang rinci berikut output yang jelas akan membuat nyaman panitia dan peserta dengan memahami tujuan perintah/tugas.
9.       Perlu tempat/panitia khusus yang bertugas menjaga HP/dompet dan benda berharga lain peserta yang dititipkan panitia untuk menghindari hal tidak diinginkan seperti kehilangan HP. Perlu disiapkan pula tempat charger umum yang bisa digunakan untuk ngecharge panitia/peserta.
10.   Masih ada pembengkakan anggaran (biaya tidak terduga) cukup tinggi untuk kebutuhan tertentu. Saran, pada Diklatsar mendatang sebaiknya dipastikan dengan jelas supaya tidak terjadi pembengkakan anggaran.

11.   Lain-lain, tidak utang, namun juga tidak untung.

Tidak ada komentar: