A.
LATAR
BELAKANG
Pemerintahan terendah yang berada dalam sistem undang
undang Republik Indonesia adalah desa. Dalam sistem undang undang nomor 22
tahun 1989 tentang pemerintah desa khususnya diatur bahwa sebutan desa dapat
diganti dengan istilah lain yang dikenal dalam sebuah tatanan kemasyarakatan di
daerah bersangkutan misalnya Nagari, Kampung dan sebagainya.
Sebagai
sebuah lembaga yang langsung bersentuhan dan berhadapan dengan masyarakat, maka
Kampung menjadi ujung tombak pembangunan, oleh karena itu dibutuhkan suatu
integrialitas, sinergisitas dan kontinuitas pembangunan desa yang pada akhirnya
diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat yang
bersangkutan.
Jika dilihat
dari geografisnya, Dusun Srikaton Kampung Pisang Baru Kecamatan Bumi Agung
Kabupaten Way Kanan Merupakan daerah perkebunan dengan potensi keberadaan lahan
perkebunan yang cukup luas, lahan perladangan dan tanah tegalan yang masih
menghampar luas serta bahan baku makanan ternak yang cukup banyak (seperti
areal untuk menggembalakan ternak dan melimpahnya makanan untuk ternak).
Sehubungan
dengan keunggulan dan potensi tersebut, kami berkeinginan untuk meningkatkan
taraf hidup dengan mencari bidang atau sumber penghasilan alternatif sehingga
taraf hidup dan pendapatan anggota dapat meningkat. kegiatan tesebut adalah
pemeliharaan kambing.
Perawatan kambing
tidak memerlukan perawatan yang neko- neko, usaha ini sudah banyak digeluti
oleh petani bahkan sudah ada puluhan tahun namun belum ada yang menjadikan
usaha ini sebagai penghasilan pokok, jadi petani dalam pengelolaannya masih
menggunakan sistem tradisionil, inipun bagi mereka sudah sangat membantu dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya.
Supaya dapat
memberikan hasil yang maksimal dan bisa menjadi investasi di masa depan maka
tata cara tradisional yang selama ini diterapkan harus diubah ke arah yang lebih
professional lagi, upaya pengembangan tersebut harus dilakukan melalui
pendekatan kemitraan dengan lembaga kemasyarakatan yang memiliki kemampuan di
bidang pemeliharaan kambing dan lembaga penyedian dana yang dapat memberikan
bantuan dana.
B.
VISI dan MISI
- Visi
Menciptakan
peternak yang professional dan unggul
- Misi
Menghasilkan
Output kemandirian ekonomi
Tumbuhnya
jiwa kewirausahaan untuk mencapai kemandirian
C.
MAKSUD Dan TUJUAN
.
-
Maksud
-
Dalam Rangka untuk meningkatkan kemampuan ekonomi masyarakat Dusun
Srikaton Kampung Pisang Baru Kecamatan Bumi Agung Kabupaten Way Kanan.
bermaksud mengajukan permohonan bantuan Ternak Kambing kepada Bapak sebagai
usaha peningkatan ekonomi kerakyatan dan taraf hidup serta kesejahteraan
masyarakat.
-
Tujuan
1. Sebagai Usaha
tambahan yang dikelola sungguh-sungguh diharapkan mampu menambah pendapatan
petani.
2. Sebagai
wahana peternak dalam bersilaturahmi yang dapat mempererat persaudaraan antar
anggota masyarakat.
3. Mengurangi
angka pengangguran dan Urbanisasi.
4. Menambah
pengetahuan, Kemandirian dan meningkatkan pendapatan peternak.
D.
SASARAN YANG
INGIN DICAPAI.
1. Pemanfaatan
lahan yang belum produktif menjadi produktif
2. Peningkatan
pendapatan Peternak tradisional
3. Pengenaan
sistem peternakan terpadu dalam hal kambing
4. Membuka
lapangan pekerjaan
5. Tersedianya
sumber protein Hewani
6. Tersedianya
pupuk kandang yang melimpah
E.
ANALISA
PETERNAKAN KAMBING
Ø Masa
produktif kambing betina dan pejantan adalah 5 tahun. Pembelian kambing dara
atau kambing yang siap untuk beranak. Jadi waktu penantian peternak tidak
terlalu lama.
Ø Waktu
pemeliharaan adalah 5 tahun.
Ø Upah tenaga
kerja Rp. 500.000 per orang per bulan.
Ø Induk dapat
beranak 3 kali dalam 2 tahun. Dan dalam sekali beranak dihitung rata-rata 2
ekor per kelahiran. Kelahiran 1 dan 3 ekor per kelahiran diabaikan.
Ø Jumlah cempe
yang akan dihasilkan selama 5 tahun adalah : 15 ekor x 45 induk = 330 ekor
cempe.
Ø Angka
kematian 10%, sehingga diperkirakan kematian maksimal adalah sebanyak 33 ekor.
Ø 1 ekor
kambing diperkirakan menghasilkan 7,5 kg pupuk kandang per bulan. Kotoran dari
cempe di kesampingkan. Asumsi harga pupuk kandang di pasaran Rp. 200/kg.
Ø 1 ekor
kambing diperkirakan dapat menghasilkan urine sebanyak 30 liter per bulan,
dengan asumsi harga urine di pasaran Rp.1000/liter.
Ø Biaya pakan
diabaikan karena kita berasumsi telah menggaji karyawan, jadi biaya untuk
pembelian pakan diganti dengan biaya tenaga kerja, karena pada dasarnya
karyawan kita gaji untuk merawat dan mencarikan makanan bagi ternak. Hitungan
ini tidak berlaku apabila peternak membeli rumput di dalam pemeliharaan
ternaknya.
ESTIMASI
DANA YANG DIBUTUHKAN
NO
|
KEBUTUHAN
|
SATUAN
|
HARGA
|
JUMLAH
|
1
|
Kambing betina
|
45 ekor
|
Rp. 2.500.000
|
Rp. 112.500.000
|
2
|
Kambing jantan
|
5 ekor
|
Rp.
3.500.000
|
Rp. 17.500.000
|
3
|
Kandang
|
20 unit
|
Rp. 2.000.000
|
Rp. 40.000.000
|
4
|
Peralatan kandang
|
|
|
Rp. 5.000.000
|
5
|
BIAYA
PRODUKSI
Biaya
pemeliharaan kambing (Gaji karyawan)
|
5 Tahun
|
Rp.1.500.000
Perbulan x 60 bulan
|
Rp. 90.000.000
|
6
|
Pemberian
vitamin tambahan
|
50 ekor
|
Rp. 500.000
|
Rp. 25.000.000
|
|
TOTAL
|
Rp. 290.000.000
|
PROYEKSI PENDAPATAN
• Penjualan
cempe 607 ekor x Rp. 1.000.000 = Rp. 607.000.000
• Penjualan
induk afkir 50 ekor x Rp. 1.000.000 = Rp. 50.000.000
• Penjualan
pupuk kandang 7,5 kg x 12 bulan x 5 tahun x Rp. 200 x 24 ekor = Rp. 4500000
• Penjualan
urine 60 liter x 12 bulan x 5 tahun x Rp. 1000 x 50 ekor = Rp. 180.000.000
REKAPITULASI PENDAPATAN
Biaya-biaya:
1. Biaya
investasi Rp. 151.000.000
2. Biaya
pemeliharaan selama 5 tahun Rp. 72000000
Rp
151.000.000 + Rp 72.000.000 Total biaya Rp 223.000.000
Pendapatan;
• Penjualan
cempe Rp.
607.000.000
• Penjualan
induk afkir Rp.
50.000.000
• Penjualan
pupuk kandang Rp.
4.500.000
• Penjalan
urine Rp.
180.000.000
• Total Pendapatan Rp.
841.500.000
Keuntungan
yang bisa diperoleh adalah sbb:
Rp.
841.500.000– Rp. 223.000.000= Rp. 618.500.000
VI. PENUTUP
Demikian
Proposal permohonan ini dibuat dan diajukan semoga berkenan mengabulkan
permohonan kami, sehingga benar-benar dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat petani kampung kami
Pisang baru
januari 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar